Banjir Tieng

Belum lama saya dan Kurowo menanam biji nangka dan rambutan di sekitar pegunungan Dieng (Wonosobo, Jawa Tengah). Itu yang biasa saya lakukan ketika melakukan perjalanan ke luar kota. Dalam perjalanan pulang dari Pekalongan kami melewati pegunungan yang nyaris seluruh permukaannya ditanami kentang. Dalam perjalanan selama satu setengah jam tersebut pemandangannya hanyalah tanaman kentang. Hanya ada beberapa tanaman keras yang berdiri di antara tanaman kentang tersebut, itupun dapat dihitung dengan jari tangan.

Saya tahu akan sangat lama tumbuhnya, karena ditanam langsung dari biji. Hanya itu yang dapat saya lakukan, saya kesulitan kalau harus membawa bibit pohon kemana-mana. Saya hanya berharap tidak ada seorangpun yang mengganggu biji-biji itu agar dapat tumbuh dan memberikan perlindungan terhadap kehidupan disekitarnya.

Namun apa yang terjadi? setelah tadi saya membaca berita di internet ternyata dareah yang saya tanami itu dilanda banjir bandang. Bagaimana bisa pegunungan yang tingginya sekirat 2000 mdpl tersebut bisa banjir bandang? Saat menanam biji-biji itu sesunggunya saya ingin mengurangi dampak negatif yang terjadi dengan penggundulan hutan di kawasan Dieng. Meskipun sangat kecil dampaknya. Semoga seluruh keluarga korban diberi ketabahan, dan selalu ingat bahwa alam akan murka kalau manusia sudah terlalu serakah terhadap alam.

Comments