Cyber Extension

Apakah ini kabar baik atau bukan, petani kita akan di ajari bermain internet. Saat ini sedang dikembangkan sistem penyuluhan pertanian lewat dunia maya. Di Eropa dan negara maju lainnya para petaninya sudah terbiasa memegang mouse dan keyboard untuk mendapatkan informasi dan menjual hasil panennya melalui world wide web.

Internet sebenarnya mudah dipelajari, coba lihat sekarang "tiap orang" bermain facebook, twitter, dan jejaring sosial lainnya. Ada tukang becak di Jogja yang laris manis gara-gara Ia rajin membuat status mempromosikan usahanya. Ada juga berita seorang siswa diskorsing gara-gara sering "ngrasani" gurunya lewat facebook. Artinya tanpa melalui sekolah formal sebenarnya tiap orang berpotensi untuk bisa bermain internet. Kasus siswa tersebut menunjukkan bahwa di sekolah Ia tidak belajar internet tetapi telah belajar secara mandiri di luar sekolah.Termasuk petani kita, yang berdasarkan statistik banyak yang tidak mengenyam pendidikan menengah dan tinggi.

Kita lihat di sisi lain,orang-orang urban menggalakkan urban farming melalui twitter. Para pengusaha pertanian organik membuat weblog untuk menjual beras organiknya. Bahkan ada forum khusus ataupun kategori khusus di situs jual beli, khusus produk pertanian. Sebagian besar dari mereka tidak mengusahakan budidaya pertanian dengan peluhnya sendiri di sawah-sawah di desa. Bisa dikatakan petani diposisikan sebagai pekerja, dalam konteks pemanfaatan dunia maya ini.

Berdasarkan statistik pula (cari sendiri ya, kepo amat :p) petani kita rata-rata sudah berumur. Menurut rekan-rekan psikologi faktor umur mempengaruhi kebiasaan petani. Apa anda pernah melihat petani di desa memegang blackberry bbm-an dengan petani lainnya? Mungkin orang akan mengatakan itu cerita terlalu lebay. Mana ada petani kita yang terbiasa seperti itu. Nah faktor umur tampaknya akan menjadi kendala difusi cyber extension daripada faktor tingkat pendidikan.

Ada kecurigaan bahwa bahwa cyber extension jauh dari tujuan awalnya. Nantinya justru dimanfaatkan untuk mempekerjakan petani. Mereka belum siap untuk memanfaatkan fasilitas tersebut. Mereka belum terbiasa dengan dunia maya. Lalu siapakah yang berhak memanfaatkan cyber extension?

Tugas kita adalah menyampaikan informasi yang dimuat dalam situs cyber extension tersebut. Tentu saja dengan filter konsepsi ramah lingkungan. Seperti fungsi perangkat desa jaman dulu yang membacakan materi penyuluhan dari majalah pertanian terkenal yang dimilikinya. Karena jaman dulu belum semua petani bisa mengakses majalah tersebut (sampai sekarang). Saling berbagi, saling memberi demi kemajuan bangsa ini.

Comments